SURVEI KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SMA SE- KECAMATAN NANGA PINOH
DOI:
https://doi.org/10.46368/jpjkr.v8i2.444Abstract
Abstract: This studi aims to determine the availability of sport facilities and infrastructure in
high school in Nanga Pinoh. This research is a research with a qualitative descriptive survey
method. the data collection technique is by observation, interview, and documentacion. The
results showed that the availability aof sports facilities and infrastructure at eact school was
carefully examined: out of 5 school studied the availability of its sports facilities and
infrastructure in the infrastructure State Senior High School 1 Nanga Pinoh 94% poor category,
Vocational High School Bina Sabjanoba Nanga Pinoh 97% poor category, Bhakti Setia High
School Nanga Pinoh 95% poor category, High School Permata Kasih Nanga Pinoh 1% poor
category, Vocational High School Bina Kusuma 2 Nanga Pinoh 1% poor category. Based on the
results of the research the summit of the availability of sports facilities and infrastructure in the
learning of sports and health physical education in high schools in the Nanga Pinoh District can
be concluded as follows: of the 5school examined by 3 school with a percentage 94%, 97% and
95% poor categories. 2 school with a percentage 1% poor category.
Keywords : Facilities and Infrastructure, Physical Education, High School
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana olahraga
pada Sekolah Menengah Atas se- Kecamatan nanga pinoh. Penelitian ini merupakan penelitian
dengan metode survei yang bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan datanya yaitu
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukan bahwa ketersediaan
sarana dan prasarana olahraga pada setiap sekolah yang di teliti sebagai berikut: dari 5 sekolah
yang di teliti ketersediaan sarana dan prasarana olahraga nya di persentasekan, Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Nanga Pinoh 94% kategori kurang baik, Sekolah Menengah Kejuruan
Bina Sabjanoba Nanga Pinoh 97% kategori kurang baik, Sekolah Menengah Atas Bhakti Setia
Nanga Pinoh 95% kategori kurang baik. Sekolah Menengah Atas Permata Kasih Nanga Pinoh
1% kategori kurang baik. Sekolah Menengah Kejuruan Bina Kusuma 2 Nanga Pinoh 1%
kategori kurang baik. Berdasarkan dari hasil penelitian survei ketersediaan sarana dan prasarana
olahraga dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Sekolah
Menengah Atas se- Kecamatan Nanga Pinoh dapat disimpulkan sebagai berikut: dari 5 sekolah
yang diteliti 3 sekolah dengan persentase 94%, 97% dan 95% kategori kurang baik. 2 sekolah
dengan persentase 1% kategori kurang baik.
Kata Kunci : Sarana dan Prasarana, Pendidikan Jasmani, Sekolah Menengah Atas
References
Barnawi dan Arifin (2012) Etika dan Profesi
Kependidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz.
Media.
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20
Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Herdiansyah (2010) Metode Penelitian
Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
Hisyam (2010) Fisiologi Pembelajaran dan
Masa Depan Pendidikan Jasmani.
Bandung: Yayasan Nuansa
Cendekia.
Mulyasa (2013) Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurabadi (2014) Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan. Malang:
Katalog Dalam Terbitan.
Sayono (2010) Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT. Alfabeta.
Soenarto (2011) Komunikasi Interpersonal.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudarmono
(2014) Pengembangan
Permainan Bavos
Untuk
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
olahraga dan Kesehatan siswa
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal
Of Physical Education and Sport.
Vol 2 (1) 2014.
Yuwono (2008) Bioteknologi Pertanian.
Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk pendistribusian non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan awal dari karya tersebut. publikasi di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak atas karya yang dipublikasikan.