EFEKTIVITAS PENDIDIKAN JASMANI PADA SAAT BELAJAR DARING (E-LEARNING) SISWA KELAS XI SMK BINA KUSUMA 2 NANGA PINOH
DOI:
https://doi.org/10.46368/jpjkr.v8i2.445Abstract
Abstrak: This study aims to find out if physical education taught online is effectively
implemented in grade XI students of SMK Bina Kusuma 2 Nanga Pinoh. This study uses
descriptive qualitative research with triangulation data collection techniques. Which in this
study researchers describe the results of research that researchers get through observations of
schools namely SMK Bina Kusuma 2 Nanga Pinoh, interviews with sports teachers in the school
and questionnaires given to students. From the results of the obrevasi conducted by the
researchers showed that Physical education conducted online is not effective, then from the
results of the interview of researchers with sports teachers in the school obtained the results that
physical education taught online is not effective and the results of agket students showed that
physical education taught online is not effective with a percentage of 40%. Based on the results
of the research, researchers showed that physical education taught online is very ineffective
because it has constraints such as internet network, students' internet kouta and lack of response
of students when following learning.
Keywords : Effectiveness, Physical Education, Online Learning
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendidikan jasmani yang diajarkan
secara daring efektif dilaksanakan pada siswa kelas XI SMK Bina Kusuma 2 Nanga Pinoh.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data
triangulasi. Yang dimana dalam penelitian ini peneliti mendiskripsikan hasil penelitian yang
peneliti dapatkan melalui observasi kesekolah yaitu SMK Bina Kusuma 2 Nanga Pinoh,
wawancara dengan guru olahraga disekolah tersebut dan angket yang diberikan kepada siswa.
Dari hasil obrevasi yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa Pendidikan jasmani yang
dilakukan secara daring tidaklah efektif, kemudian dari hasil wawancara peneliti dengan guru
olahraga di sekolah tersebut mendapatkan hasil bahwa Pendidikan jasmani yang diajarkan secara
daring tidaklah efektif dan hasil agket siswa menunjukan bahwa Pendidikan jasmani yang
diajarkan secaraa daring tidaklah efektif dengan presentase 40%. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilaakukan peneliti menunjukan bahwa Pendidikan jasmani yang diajarkan secara daring
sangatlah tidak efektif karena memiliki kendala seperti jaringan internet, kouta internet siswa dan
kurangnya respon siswa pada saat mengikuti pembelajaran.
Kata Kunci : Efektivitas, Pendidikan Jasmani, Pembelajaran Daring
References
Afifatu, Rohmawati (2015:16)
Efektivitas pembelajaran daring.
Jakarta
Dahiya, (2012: 98) Pengertian elaerning.
Bandung
Herdiansyah, H (2010) Metode
Penelitian Kualitatif untuk Ilmuilmu
Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika.
Moleong, L. J (2010) Metodologi
penelitian kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Rohman (2016: 83) Mamfaat belajar
e-learning. Surabaya.
Sayono (2010) Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT Alfabeta.
Sudarmono, M (2014) “Pengembangan
Permainan Boros
untuk
Pembelajaran
Pedndidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan
siswa Sekolah Menengah
Pertamaâ€. Jurnal Of Physical
Education and Sport. Vol 3 (1)
tahun 2014 : hal 175-180.
Sugiyono (2016) Metode Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Supardi (2009) Strategi Belajar
Mengajar Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan. Bandung: Depdikbud Dirjen Dikti.
_ (2013:16) Pengertian pembelajaran
yang
efektif. Bandung:
DepdikbudDirjen Dikti.
Utama Bandi, A. M (2011)
Pembentukan Karakter Anak
Melalui Aktivitas Bermain
Dalam Pendidikan Jasmani.
Universitas
Pendidikan
Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk pendistribusian non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan awal dari karya tersebut. publikasi di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak atas karya yang dipublikasikan.